Rabu 10 Sep 2014 12:46 WIB

Dianggap Lancarkan Perang ke Muslim, Wanita Inggris Ancam Cameron

Rep: Gita amanda/ Red: Esthi Maharani
Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Foto: REUTERS/Chris Radburn/ca
Perdana Menteri Inggris David Cameron.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang militan perempuan Inggris mengecam Perdana Menteri David Cameron, yang dianggap melancarkan perang terhadap Muslim. Ia mengatakan, ingin melihat kepala Cameron dicabut.

"Insya Allah harinya akan datang, dimana kepala David Camerons akan dicabut saat ia terus mengobarkan perang di awilya Allah," tulis wanita berusia 18 tahun itu dalam akun Twitternya  @UmmKhattab pada 7 September 2014.

Remaja itu baru-baru ini juga menyerukan pengibaran bendera yang berhubungan dengan ISIS di Downing Street. Ia juga menggambarkan rencana Inggris melucuti kewarganegaraan militan sebagai tindakan menggelikan.

"Aku benar-benar tak mengerti mengapa Inggris mengancam untuk menghapus kewargaan kami, ini menggelikan," tambahnya dilansir Al-Arabiya.

Dalam kicauan lainnya, remaja tersebut mendorong wanita Inggris lain berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan militan. "Aku mungkin baru 18 tahun, tapi aku datang ke Shaam (Suriah) keputusan terbaikku. Tinggal di Inggris benar-benar kurang Islam," kata gadis itu.

Mail Online melaporkan, jumlah perempuan muda yang meninggalkan negara dan keluarga mereka di Inggris bergabung dengan militan Suriah semakin meningkat. Akademisi di King College London mengatakan, ada sekitar 60 wanita bergabung dengan militan di Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement