REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS -- Mantan perawat di Minnesota (AS) ditahan lagi pada Selasa (Rabu WIB) atas tuntutan membantu usaha bunuh diri seorang warga Inggris yang gantung diri dan warga Kanada yang terjun ke sungai.
Dalam putusan tertulis, Hakim Thomas Neuville, menemukan bukti kuat bantuan William Melchert-Dinkel (52) pada usaha bunuh diri Mark Drybrough (32) pada 2005 di Conventry, Inggris, meskipun bantuannya tidak langsung.
Hakim Neuville juga menemukan bukti Melchert-Dinkel memberikan dorongan dan arahan untuk gantung diri pada Nadia Kajouji (18) yang bunuh diri di Ottawa pada 2008.
Berdasarkan berkas pengadilan, kedua korban melakukan obrolan online atau bertukar surat elektronik dengan Melchert-Dinkel beberapa hari sebelum bunuh diri.
Dalam obrolan itu Melchert-Dinkel mengaku sebagai perawat perempuan yang menangani bunuh diri dan memberikan saran cara gantung diri.
Melchert-Dinkel ditangkap setelah wanita Inggris yang sering melakukan obrolan online dalam forum diskusi bunuh diri mencurigai adanya predator yang mendorong tindakan bunuh diri dan melaporkannya pada polisi pada 2008.
Melalui penelusuran alamat email, polisi menemukannya sebagai pemilik akun tersebut.
Dalam sesi pembelaan, Melchert-Dinkel mengakui bukti-bukti yang ada dan mempersilakan hakim menjatuhkan putusan, namun ia meminta banding dengan mengatakan diskusi yang dilakukannya masih dalam konteks kebebasan bicara.
Ia pertama kali ditahan pada 2011, namun Mahkamah Agung Minnesota menolak tuntutan padanya awal tahun ini karena hukum yang menuntut dorongan atau anjuran bunuh diri sebagai tindakan kriminal tidak sesuai dengan konstitusi.
Kasus tersebut kembali diangkat di pengadilan yang lebih rendah untuk pertimbangan.
Pengacara Melchert-Dinkel, Terry Watkins, mengatakan akan minta naik banding atas tuntutan itu.
"Saya pikir tidak ada pertanyaan hakim yang salah. Saya yakin keputusan yang keluar adalah penolakan lagi," ujar Watkins saat dihubungi.
Kini sembari menanti kasusnya naik banding, Melchert-Dinkel masih dibebaskan. Hakim Neuville dijadwalkan memutuskan vonis pada 15 Oktober mendatang dan jika vonis dijatuhkan berdasar tuntutan awal, ia akan dihukum satu tahun penjara.