REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 300 orang di Inggris dan Irlandia melaporkan mereka terbangun saat tengah dioperasi, meskipun telah diberi obat bius. Dalam penemuan terbaru, sejumlah ilmuwan menyatakan hal ini dapat terjadi pada satu dari 19 ribu operasi.
Mereka mengatakan hal ini biasanya terjadi pada wanita saat diberi obat bius untuk operasi caesar atau ketika pasien diberi obat tertentu. Para ahli mengatakan meskipun kasus ini jarang terjadi, mereka harus berusaha untuk mencegah terulangnya insiden ini.
Penelitian yang dipimpin oleh Royal College of Anaesthetists and Association of Anaesthetists of Great Britain and Ireland ini meneliti tiga juta operasi dalam satu tahun. Lebih dari 300 orang pun dilaporkan telah sadar saat diperasi.
Sebagian besar insiden ini dapat terjadi sebentar, sebelum operasi dimulai atau setelah operasi selesai dilakukan. Namun, sekitar 41 persen kasus dapat membahayakan psikologis jangka panjang.
Para pasien yang terbangun menceritakan beberapa pengalamannya, dari panik dan merasa sakit saat dioperasi. Para peneliti pun mengatakan insiden ini dapat menyebabkan rasa lumpuh dan tak mampu berkomunikasi.
Setiap pengalaman dari pasien pun dianalisa untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat membuat insiden ini terjadi. Sekitar 90 persen terjadi ketika obat otot-relaksasi yang digunakan untuk membantu melumpuhkan otot selama operasi, diberikan bersama obat lain yang dapat mengurangi kesadaran.
Para peneliti meyakini dalam sejumlah kasus ini pasien mendapatkan keseimbangan obat yang tak sesuai sehingga menyebabkan mereka lumpuh namun masih sadar. Selain itu, juga dilaporkan para wanita tersadar saat dioperasi caesar dan mendapatkan obat bius dalam dosis standar.
Meskipun begitu, tipe obat bius ini sering digunakan dalam kondisi darurat. Namun, para peneliti mengatakan para wanita harus diberitahu terkait resiko ini.
Menurut mereka, satu dari 670 orang yang sedang dioperasi caesar dan mendapatkan obat bius, dapat mengalami insiden ini. Para ahli pun berpendapat sebagian kasus ini disebabkan oleh keseimbangan yang dibutuhkan ketika tak sadar untuk menjaga bayinya agar tetap bangun.
Kasus ini juga terjadi pada pasien obesitas yang sedang mengalami operasi hati dan paru-paru. Sekitar 17 kasus pun disebabkan oleh kesalahan obat.
Para peneliti pun meminta agar menggunakan daftar setiap operasi dimulai serta menggunakan pendekatan yang digunakan oleh seluruh negara guna mengetahui pasien yang mengalami kasus ini.
"Saya harap laporan ini dapat menjamin obat bius agar lebih memperhatikan pencegahan kasus ini," kata Profesor Tim Cook, di Rumah Sakit Royal Amerika di Bath, pemimpin penelitian.