Rabu 10 Sep 2014 18:41 WIB

Ukraina Tawarkan Pemberontak Otonomi

Tentara Ukraina berjaga-jaga.
Foto: EPA/Roman Pilipey
Tentara Ukraina berjaga-jaga.

REPUBLIKA.CO.ID,KIEV -- Presiden Ukraina mengatakan akan menjamin otonomi kepada para pemberontak di Ukraina timur demi menjaga kebersatuan negara. Petro Poroshenko menyatakan gencatan senjata saat ini telah merubah situasi secara drastis meskipun terdapat laporan pemberontak telah merebut kota lain.

Seorang pemimpin pemberontak di Donetsk menolak mengomentari hal tersebut. Ia mengatakan para pemberontak ingin memisahkan diri dan memerdekakan wilayahnya.

Gencatan senjata ini berlaku pada Jumat kemarin dalam kesepakatan di Belarus yang didukung oleh Ukraina, para pemberontak, dan Rusia. Lebih dari 2.600 orang dinyatakan telah tewas akibat pertempuran ini.

Poroshenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah berbincang melalui telepon pada Selasa. Mereka menyatakan telah puas dengan situasi gencatan senjata yang tengah berlaku.

Pemimpin Ukraina sebelumnya mengatakan pemberlakukan gencatan senjata sangatlah sulit di tengah peperangan ini. "Situasi benar-benar berubah. Sebelum gencatan senjata diumumkan, Ukraina kehilangan puluhan nyawa tiap harinya," katanya.

Ia pun mengatakan tengah berusaha mencari solusi permanen atas konflik ini dan telah memberikan sebuah rancangan undang-undang kepada parlemen. RUU tersebut berisi pemberian otonomi kepada para pemberontak namun status mereka masih tergabung dengan Ukraina.

Meskipun begitu, wakil perdana menteri Donetsk, Andrei Purgin, menyatakan para pemberontak tak ingin menjadi bagian dari Ukraina.

Sebelumnya, para pemberontak mengatakan telah merebut kota Komsomolske di Donetsk dan menggunggah video online serta menunjukan pengibaran bendera mereka di dewan kota. Masih belum diketahui, apakah mereka mendapatkan perlawanan dari pasukan pemerintah dalam perebutan kota ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement