Kamis 11 Sep 2014 07:52 WIB

Inggris Kecam Penggunaan Gas Klorin di Suriah

Rep: c64/ Red: Taufik Rachman
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).
Foto: AP/Shaam News Network
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengecam Suriah terkait hasil yang menunjukan rezimm Suriah menggunakan gas klorin. Pasalnya, gas klorin termasuk zat kimia yang dilarang untuk digunakan sebagai senjata.

Sebelumnya, Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) menyampaikan hasil laporan mereka. Dimana hasil penelitian tersebut menyebutkan, tim misi pencari fakta telah menemukan informasi bahwa bahan kimia berancun itu telah digunakan secara berulang-ulang dan sistematis sejak awal tahun ini.

Philip Hammond mengatakan, temuan tersebut menguatkan tuduhan bahwa rezim Assad terus menggunakan senjata kimia di Suriah. Dan, hal tersebut telah melanggar Konvensi Senjata Kimia, seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (10/9)

"Penggunaan yang sistematis dan berulang-ulang pada gas klorin di Suriah utara serta laporan konsisten dari saksi, terkait kehadiran helikopter pada waktu serangan telah membuka aib dan dosa-dosa yang dilakukan oleh rezim Assad," ujar Hammond.

Ia mengatakan, rezim Assad telah melakukan kekejaman terhadap rakyat Suriah.

"Serangan yang menggunakan bahan kimia dan senjata konvensional  terhadap rakyatnya sendiri merupakan hal yang mengerikan. Dan, hal itu telah mengabaikan hukum internasional, hak asasi dan kemanusiaan dasar," ujarnya.

Hammond mengatakan, PBB harus mempertimbangkan temuan dari laporan OPCW tersebut. Inggris pun tengah berkonsultasi dengan mitra internasional untuk melakukan tindakan yang tebaik untuk mengatasi rezim Assad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement