REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis menyatakan siap mengambil bagian dalam serangan udara terhadap kelompok ISIS di Irak jika diperlukan.
"Di Irak, kami mendukung pembentukan pemerintahan yang inklusif. Kami pula akan berpartisipasi jika diperlukan dalam aksi militer udara," ujar Menlu Prancis Laurent Fabius seperti dilansir AFP, Rabu (10/9).
Fabius mendesak agar aliansi internasional siap untuk memerangi bahaya dan ancaman yang disebabkan ISIS yang bisa saja menyebar ke negara lain. "Ratusan jihadis asal Prancis ikut berperang di Irak dan Suriah," tambah dia.
Namun, Fabius menekankan, tindakan Prancis di Irak dan Suriah tidak sama. "Di Suriah, situasinya berbeda. Presiden Bashar al-Assad tidak bisa menjadi mitra. Karena ia memliki hubungan dengan IS."
Karenanya, Prancis akan terus membantu oposisi Suriah yang moderat dan berjuang mengalahkan ISIS serta rezim Assad.
Pekan lalu, Presiden Prancis Francois Hollande memberikan sinyal kemungkinan adanya respons politik, kemanusiaan, dan bahkan militer jika diperlukan. Prancis menyatakan, akan menggunakan hukum internasional untuk memerangi ISIS.