REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Rusia pada Kamis mengatakan akan melawan sanksi-sanksi baru yang diberlakukan oleh Uni Eropa (EU), menyebut Uni Eropa bergerak kurang bijaksana dalam memandang proses perdamaian di Ukraina.
"Seperti yang telah kami nyatakan, sanksi anti-Rusia baru ini tidak akan dibiarkan tanpa reaksi yang tepat pada bagian kami," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa jam setelah Uni Eropa mengadopsi paket sanksi baru terhadap sektor keuangan dan energi Rusia.
Kecenderungan di dalam Uni Eropa untuk lebih memperburuk hubungan yang sudah tegang dengan Rusia menjadi jelas. Langkah-langkah Uni Eropa terlihat sangat tidak relevan dan kurang bijaksana karena proses perdamaian yang rapuh baru saja dimulai di Ukraina.
Kementerian itu menuduh Uni Eropa berdiri melawan penyelesaian damai krisis Ukraina. Uni Eropa benar-benar membuat pilihannya terhadap proses penyelesaian damai krisis Ukraina, yang semua kekuatan yang bertanggung jawab di Eropa diperkirakan akan mendukung.
"Brussel dan para kepala negara anggota Uni Eropa harus memberikan jawaban yang jelas untuk warga Eropa mengapa mereka mengalami risiko konfrontasi, stagnasi ekonomi dan kehilangan pekerjaan," kata kementerian itu seperti dikutip oleh kantor berita Itar-Tass.
Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Rogozin menyebut sanksi Uni Eropa sebagai kesalahan strategis dan salah perhitungan. Uni Eropa mengatakan langkah-langkah pembatasan baru terhadap Rusia akan mulai berlaku Jumat.
Sanksi baru terhadap Moskow ini diperkirakan menempatkan produsen minyak utama dan operator pipa Rusia pada daftar perusahaan yang tidak akan diizinkan untuk menghimpun atau meminjam modal di pasar Eropa.
Selain itu, Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa negaranya akan bergabung dengan Uni Eropa dalam memperdalam dan memperluas sanksi dalam sektor keuangan, energi dan pertahanan Rusia, dalam menanggapi tindakan ilegal di Ukraina.
Langkah-langkah ini akan meningkatkan isolasi secara politik Rusia dan biaya ekonomi kepada Rusia, terutama di daerah yang penting bagi Presiden Rusia Vladimir Putin dan mereka yang dekat dengannya. Obama mengatakan dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa pemerintahannya akan menjelaskan secara spesifik sanksi baru pada Jumat.
Sanksi-sanksi baru terjadi meski bahwa pemerintah Ukraina dan pemberontak menandatangani perjanjian gencatan senjata pada Jumat di Minsk, ibukota Belarus. Kesepakatan itu diharapkan dapat membuka jalan bagi penyelesaian politik krisis Ukraina.