REPUBLIKA.CO.ID, HELSINSKI -- Perdana Menteri Finlandia Alexander Stubb pada Kamis mengatakan bahwa ia berharap putaran baru sanksi-sanksi Uni Eropa (EU) terhadap Rusia akan berlangsung singkat.
Sanksi baru terhadap Rusia dapat dibatalkan dalam waktu satu bulan jika pemberontak di Ukraina mematuhi kesepakatan gencatan senjata yang disepakati pekan lalu, kata Stubb pada debat parlemen.
Dia menjelaskan bahwa Uni Eropa akan mempertimbangkan kembali situasi di Ukraina timur pada akhir September. Ia berharap bahwa Uni Eropa bisa membatalkan sanksi-sanksi pada waktu itu.
Stubb mengatakan kepada media lokal setelah debat parlemen bahwa ia memperkirakan bahwa langkah-langkah balasan dari Rusia akan datang dalam beberapa hari.
Uni Eropa pada Kamis setuju untuk menerapkan putaran baru sanksi terhadap Rusia yang mulai berlaku pada Jumat, meningkatkan tekanan pada Rusia meskipun tanda-tanda bahwa gencatan senjata sedang berjalan di Ukraina.
Sementara itu, Rusia mengatakan pada Kamis akan melawan sanksi-sanksi baru yang diberlakukan oleh Uni Eropa, menyebut Uni Eropa bergerak kurang bijaksana dalam memandang proses perdamaian di Ukraina.
"Seperti yang telah kami nyatakan, sanksi anti-Rusia baru ini tidak akan dibiarkan tanpa reaksi yang tepat pada bagian kami," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa jam setelah Uni Eropa mengadopsi paket sanksi baru terhadap sektor keuangan dan energi Rusia.