REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Beberapa tentara cadangan di unit pengawasan elektronik Israel menolak untuk melakukan penyadapan terhadap warga Palestina. Khususnya warga yang hidup dibawah pendudukan Israel.
Dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (12/9), stasiun radio Israel melaporkan, terdapat sebuah surat untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pemimpin militer. Surat tersebut menyatakan 43 tentara cadangan unit 8200 menolak untuk melakukan tugas militer yang akan mengkonsolidasikan penduduk Israel dari tanah Palestina.
Mereka berpendapat bahwa informasi yang dikumpulkan oleh unit mereka sedang digunakan untuk meningkatkan tekanan terhadap warga sipil. Dimana tujuannya adalah untuk merekrut warga sipil Palestina menjadi mata-mata Israel.
Diketahui bahwa Unit 8.200 ini didirikan pada 1952 dan merupakan unit terbesar yang bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen.