Sabtu 13 Sep 2014 06:45 WIB

Mantan Bos CIA: ISIS di Irak Sangat Berbahaya

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Bilal Ramadhan
Gerakan negara Islam ISIS
Foto: VOA
Gerakan negara Islam ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Pergerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang semakin brutal dinilai tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sepak terjang ISIS di Suriah, sudah cukup membuktikan gerakan organisasi pimpinan Al-Baghdadi ini harus segera ditumpas.

Demikian pandangan itu diutarakan oleh Mantan Direktur Central Intelligence Agency (CIA) David Howell Petraeus dikutip dari nbcnews.com Sabtu (13/9).

 

Tetapi, Petraeus mewanti-wanti niatan pemerintahan Amerika Serikat untuk menyerang ISIS agar dilandasi kewaspadaan. Terutama, kata dia, kekuatan ISIS di Irak lah yang paling harus menjadi perhatian Barrack Obama.

 

“Irak kental dengan Al-Qaeda, apa jadinya ISIS dan Al-Qaeda ada dalam satu lokasi kemudian AS menyerangnya, itu akan menjadi sebuah puncak peperangan,” ujar dia yang pernah menjadi komandan pasukan Amerika di perang Irak dan Afghanistan ini.

 

Petraeus mengingatkan, memang benar aksi ISIS di Suriah telah membuat mata Amerika dan dunia terbuka betapa terstukturnya kekuatan mereka. Namun menurut dia, justru basis pasukan ISIS di Irak menjadi sebuah ancaman serius bila langkah Obama dalam memberikan kebijakan serangan tidak teliti.

 

“Akar rumput ISIS sama dengan Al-Qaeda, sehingga gerilyawan Sunni Irak juga akan merasa memiliki keterkaitan ketika Amerika melancarkan gelombang serangan ke ISIS, ini yang harus diwaspadai,” kata dia mengingatkan.

 

Seperti diketahui, sejak Agustus lalu, Amerika mulai turun tangan untuk ikut menumpas ISIS yang dinilai menggangu ketertiban di Timur Tengah. Baru-baru ini Obama bahkan berujar bahwa ia memiliki wewenang penuh untuk terus menggempur dan memperluas serangan ke ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement