REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Kamboja telah menarik sekitar 2,54 juta pengunjung internasional pada tujuh bulan pertama 2014, naik 4,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kata laporan pariwisata terbaru.
Kong Sopheareak, kepala Statistik dan Perencanaan Departemen Kementerian Pariwisata, mengatakan Vietnam, Cina, dan Korea Selatan tetap menjadi sumber terbesar wisatawan ke negara itu, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (13/9).
Laporan itu mengatakan, selama periode Januari-Juli tahun ini, Kamboja menarik sekitar 493.000 wisatawan Vietnam, turun tiga persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sekitar 318.250 wisatawan Cina, naik 19 persen, dan sekitar 267.900 warga Korea Selatan, turun 0,1 persen.
"Anda melihat peningkatan yang stabil dari wisatawan Cina ke Kamboja dari tahun ke tahun, ini berkat makin banyak koneksi penerbangan langsung antara kedua negara, dan lokasi wisata Kamboja yang menarik," katanya.
"Selain itu, hubungan yang sangat baik antara pemerintah Cina dan Kamboja telah mendorong lebih banyak wisatawan Cina dan pengusaha ke Kamboja."
Sopheareak memperkirakan, bahwa Kamboja bisa menyambut sekitar 500.000 pengunjung Cina tahun ini dan hingga 1,5 juta pada tahun 2020.
Negara Asia Tenggara terkenal dengan dua situs budaya dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Salah satunya adalah candi abad ke-12 Angkor Wat di Provinsi Siem Reap dan yang lainnya adalah kuil abad ke-11 Candi Preah Viheare di Provinsi Preah Vihear.
Pariwisata adalah salah satu dari empat pilar pendukung perekonomian Kamboja. Tahun lalu, negara ini menerima 4,2 juta wisatawan asing, dengan penghasilan 2,5 miliar dolar AS, yang menyumbang 16 persen dari PDB.