Sabtu 13 Sep 2014 20:16 WIB

Galang Koalisi, Menlu AS Tiba di Mesir

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mansyur Faqih
John Kerry
Foto: Reuters/Yuri Gripas
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menlu AS John Kerry tiba di Mesir guna menggalang dan memperluas koalisi melawan ISIS. Kerry tengah mengikuti pertemuan dengan kepala Liga Arab Nabil al-Arabi dan Presiden Mesir Sisi membahas sejumlah langkah untuk mengalahkan ISIS.

Dilansir dari BBC, ia mengatakan, telah mendapatkan dukungan dari 10 negara Arab, termasuk Arab Saudi dan Qatar. Namun, pada Jumat ia mengesampingkan keterlibatan Iran dalam koalisi AS. 

Pada Jumat, ia pun mengatakan sangat tidak tepat bagi Iran untuk bergabung dalam koalisi ini. Alasannya, Iran terlibat dalam sejumlah peristiwa di Suriah. 

Iran juga disebut mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad di Suriah. Sedangkan, AS dan sejumlah negara Eropa dan negara-negara Teluk mendukung faksi pemberontak yang melawan rezim Assad.

Kerry mengatakan militernya dan para ahli intelijen berupaya membahas bagaimana tiap negara dalam koalisi akan berperan. Kerry juga telah bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu membahas ISIS. 

Turki pun menolak penggunaan pangkalan udaranya untuk melakukan serangan terhadap kelompok ekstrim tersebut. Karena Turki masih mengkhawatirkan nasib 50 warganya yang menjadi tawanan militan, termasuk staf dari konsulat Turki di Mosul. 

Jumat, CIA juga menyatakan ISIS memiliki anggota sebanyak 30 ribu orang di Suriah dan Irak. Presiden AS Barack Obama pun telah membeberkan rencananya untuk memperluas serangannya terhadap kelompok radikal tersebut, termasuk di Suriah. 

Ia mengancam akan mengejar para teroris yang mengancam negaranya, di mana pun mereka berada. Sementara Prancis telah memberikan dukungannya kepada militer untuk mengalahkan ISIS. 

Prancis juga akan menjadi tuan rumah pembicaraan internasional terkait Irak pada Senin. 

AS telah melakukan serangan udara sebanyak 150 kali terhadap ISIS. Serangan dilakukan sejak ISIS melakukan berbagai tindakan kejahatan kemanusiaan yang sangat brutal. Termasuk merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement