Sabtu 13 Sep 2014 20:56 WIB

Soal ISIS, Iran: AS Sedang Bermain Api

Ali Shamkhani
Foto: Reuters
Ali Shamkhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menuduh Amerika Serikat (AS) melanggar kedaulatan banyak negara dengan dalih memerangi terorisme di Irak dan Suriah.

"Dengan alasan memerangi terorisme, AS ingin melakukan kebijakan-kebijakan sepihak mereka dan melanggar kedaulatan banyak negara," kata Ali Shamkhani seperti dikutip kantor berita resmi Iran, IRNA.

Ia mengatakan Washington sedang berusaha mengalihkan perhatian dunia dari peran sangat pentingnya mendukung dan melengkapi persenjataan teroris di Suriah dalam usaha menggulingkan pemerintah yang sah negara itu.

Ketua Parlemen Ali Larijani memperingatkan, AS akan bermain apa dengan melakukan serangan terhadap Suriah yang merupakan sekutu Iran sebagai bagian dari operasinya terhadap ISIS.

"AS sedang bermain api di kawasan itu dan harus tahu bahwa negara itu tidak dapat menyerang Suriah dengan dalih memerangi ISIS," katanya.

"AS harus tahu bahwa jika melakukan serangan-serangan di negara-negara kawasan itu, tidak satu pihak pun akan dapat menguasai kawasan itu," katanya.

Saat ini, AS sedang membangun satu koalisi internasional menghadapi ISIS yang sekarang berganti nama IS (Negara Islam). Negara Paman Sam mengatakan berencana melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras itu di wilayah Suriah tanpa meminta izin kepada Damaskus.

Suriah dan Rusia sekutunya telah memperingatkan, setiap serangan militer sepihak AS di wilayah Suriah akan merupakan satu pelanggaran atas kedaulatannya.

Shamkhani dan Larijani adalah para pejabat Iran terakhir yang mengecam usaha AS untuk memerangi kelompok garis keras itu.

Pada Kamis, juru bicara kementerian luar negeri Marzieh Afhkham meragukan ketulusan Washington dalam membangun kolasi itu.

Pekan lalu, Menlu Mohammad Javad Zarif menuduh AS menanggapi dengan serius ancaman dari geriliawan ISIS di Irak dan Suriah .

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement