REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Tentara Pakistan, Jumat (12/9), telah menangkap 10 militan yang dicurigai berada dibalik serangan terhadap Malala Yousafzai. Keluarga Malala mengaku senang akan penangkapan tersebut.
Ayah Malala, Ziauddin Yousafzai, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ini merupakan berita bagus bagi keluarga. Tak hanya bagi keluarga, menurutnya penangkapan juga berarti besar bagi orang-orang Pakistan dan dunia.
"Langkah pertama menangkap penyerang Malala menandakan awal dari harapan nyata bagi ratusan ribu orang yang hidupnya telah dipengaruhi terorisme," ujarnya.
Malala merupakan seorang aktivis remaja yang menyerukan perluasan pendidikan pada perempuan di Pakistan. Ia ditembak di kepala pada Oktober 2012, ketika kembali dari sekolah.
Malala awalnya dirawat di Pakistan, namun kemudian diterbangkan ke rumah sakit di Inggris. Ia kini tinggal di Inggris bersama keluarganya.
Sebelumnya juru bicara Angkatan Darat Pakistan Jenderal Asim Saleem Bajwa mengatakan, pihaknya telah menangkap 10 orang militan yang dicurigai terlibat dalam serangan terhadap Malala. Mereka yang ditangkap memiliki daftar kematian 22 target lain, selain Yousafzai.
Bajwa mengatakan pada kantor berita Reuters, daftar itu diperintahkan oleh pemimpin Taliban Pakistan Maulana Fazlullah.
Tentara saat ini menurutnya melancarkan serangan besar terhadap kelompok garis keras di Waziristan Utara. Selama ini wilayah yang berbatasan langsung dengan Afghanistan tersebut telah lama menjadi kubu militan.
"Seluruh kelompok terlibat dalam upaya pembunuhan, telah ditangkap," kata Bajwa. Ia menambahkan teroris bagian dari kelompok Tehrik e-Taliban.
Namun Bajwa tak mengatakan kapan atau di mana para militan ditangkap. Ia mengatakan, badan keamanan menahan 10 orang tersebut dalam operasi terkoordinasi yang bertindak atas informasi dari salah satu anggota kelompok.
Penangkapan dilakukan saat militer Pakistan tengah melakukan operasi besar terhadap gerilyawan di Waziristan Utara. Pakistan meluncurkan operasi sejak 15 Juni, setelah militan menyerang salah satu bandara tersibuk di negara itu.
Militer mengatakan, sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 975 militan.