Ahad 14 Sep 2014 16:02 WIB

Hubungan Malaysia-Cina Terancam, Ada Apa?

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Malaysia (ilustrasi)
Foto: Reuters/Bazuki Muhammad
Bendera Malaysia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING-- Malaysia mengizinkan pesawat mata-mata Amerika Serikat terbang di kawasan Malaysia Timur untuk mengintai Laut Cina Selatan. Tindakan tersebut dinilai akan membuat Cina semakin marah.

Kepala operasi laut AS Laksamana Jonathan W Greenert mengatakan dalam sebuah forum di Washington pekan lalu, tawaran Malaysia agar pesawat P-8 Poseidon bisa terbang di timur Malaysia akan memungkinkan AS memantau Laut Cina Selatan dari dekat.

Namun, Malaysia belum mengonfirmasi kebenaran tawaran tersebut. AS bersumpah akan mempertahankan pengaruhnya di kawasan tersebut untuk menangkal pengaruh Cina. Tahun ini AS berhasil mencapai kesepakatan dengan Filipina untuk memberi tentara, kapal perang dan pesawat AS membangun pangkalan.

Kementerian Luar Negeri Cina tidak memeberi tanggapan mengenai laporan tawaran Malaysia tersebut. Cina di bawah kepemimpinan Xi Jinping menegaskan klaimnya atas Laut Cina Selatan. Cina juga mengembangkan kapal selam yang canggih.

Cina mempertanyakan hak AS yang melakukan pengintaian di wilayahnya. Di antara kemampuan P-8 Poseidon adalah mendeteksi kapal selam. Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein menyangkal memberi izin pesawat tempur AS beroperasi di Malaysia Timur.

"Itu tidak benar," ujar dia dalam konferensi pers, dikutip dari New York Times, Sabtu (13/9). Namun, Hussein tidak ditanya soal pesawat pengintai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement