Senin 15 Sep 2014 22:54 WIB

Perempuan Berusia 80 Tahun ni Masih Bertahan Jadi Pemain Hoki

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Marie Larsen, pemain hoki perempuan tertua di dunia tengah mempertimbangkan untuk pensiun dari dunia hoki yang telah ia geluti selama lebih dari 65 tahun. Pertimbangan ini muncul setelah ia bermain dalam sebuah pertandingan semi-final di Canberra. 

Marie Larsen, 80 tahun, bermain di posisi sayap kanan untuk tim hoki ‘Tuggeranong Vikings’. Ia mulai bermain hoki sejak lebih dari 65 tahun lalu di Lismore, utara negara bagian New South Wales, saat usianya masih belasan tahun.

Marie Larsen telah bermain hoki selama lebih dari 65 tahun, memulai saat berusia remaja ketika masih bersekolah di Lismore.

 

Selama karirnya, Marie pernah bermain hampir di semua posisi dan bahkan pernah mewakili Wilayah Khusus Ibukota Australia di level nasional.

Meski demikian, pemegang rekor ‘Guinness’ ini mengatakan ia tak lagi secemerlang dulu di lapangan. “Tulang-tulang saya mulai sedikit berbunyi, tapi saya masih baik-baik saja. Terus bermain dan lakukan apa yang seharusnya dilakukan,” ujar Marie.

Ia bermain di Liga Perempuan Negara Bagian, sebuah kompetisi di mana ia bergabung dengan rekan-rekan setim yang kebanyakan berumur kurang dari separuh usianya. Ia mulai memikirkan untuk pensiun setelah mengalami stroke ringn pada bulan Maret tahun ini.

“Saya berpikir bahwa saya tak lagi berbuat yang terbaik untuk tim dan saya tak ingin menghancurkan permainan mereka. Sehingga kemungkinan saya mundur tahun depan,” tuturnya.

Marie masih berencana untuk bertugas sebagai wasit pertandingan dan memberi tips sukses pada tiap juniornya yang membutuhkan masukan.

Pemain hoki perempuan tertua di dunia setelah Marie adalah seorang perempuan berusia 76 tahun.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement