Senin 15 Sep 2014 01:19 WIB

China dan ASEAN Sepakat Berantas Terorisme

Rep: C88/ Red: Bayu Hermawan
Teroris (ilustrasi)
Foto: pqed.org
Teroris (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NANNING -- Kepolisian Cina dan negara-negara anggota ASEAN sepakat bekerja sama melawan terorisme dan transaksi kriminal.

Kantor berita Xinhua melaporkan, persetujuan itu disepakati pada forum keamanan yang digelar di Nanning pada Sabtu (13/9). Dalam forum yang dilangsungkan selama dua hari itu, perlawanan terhadap terorisme menjadi salah satu bahasan utama.

Pertemuan akhirnya ditutup pada Ahad (14/9) di Nanning, ibukota Guangxi Zhuang. Demikian diungkapkan wakil menteri keamanan Cina, Li Wei. Pertemuan dihadiri oleh kesepuluh negara anggota ASEAN serta lebih dari 120 orang perwakilan dari Cina.

Li Wei mengatakan kerja sama antara kepolisian Cina dan ASEAN sangat penting untuk menjaga keamanan regional. Berdasarkan Global Terrorism Database, serangan teroris yang menyasar ke Cina dan ASEAN makin intens dalam sembilan tahun terakhir. Pada 2003 tercatat ada 146 serangan sementara pada 2012 meningkat menjadi 575 serangan.

"Perlu diingat bahwa sasaran teroris saat ini tak hanya polisi dan pemerintah," tegas Zhu Lin, profesor yang bekerja sama dengan Institut Kepolisian Cina.

Lin mengatakan baru-baru ini teroris menjadikan warga sipil dan turis asing sebagai sasaran. Zhu menambahkan, keleluasaan menggunakan teknologi informasi juga memudahkan teroris dan para pelaku transaksi kriminal untuk mengakses informasi penting tanpa membuka identitas asli pelaku.

"Mekanisme kerja sama jangka panjang adalah hal yang krusial, kita dapat saling bertukar informasi dan hal itu akan memudahkan polisi untuk menghentikan terorisme dan tindakan criminal lain," kata Zhu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement