Senin 15 Sep 2014 22:47 WIB

Lajang di Pedesaan Australia Cari Pasangan Lewat Jejaring Sosial

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Ada tren baru di kalangan para lajang yang tinggal di desa-desa dan pedalaman Australia. Mereka memanfaatkan jejaring sosial untuk menemukan pasangan hidup. Salah satunya lewat Facebook.

Saat berada di kawasan pedalaman, seperti di desa-desa di Australia, mencari cinta bukanlah perkara yang mudah.

Terima kasih kepada teknologi, kini para lajang bisa mencari pasangan lewat jejaring sosial.

Kini banyak situs-situs dan halaman Facebook yang menampilkan profil lajang-lajang di seluruh pelosok Australia yang mencari pasangan. Salah satunya adalah halaman Facebook Country Cupid, yang dibuat oleh Maddison Wright. 

Menurutnya situs seperti ini kini menjadi keharusan bagi para lajang di desa-desa. "Seperti kebanyakan lajang di desa-desa, saya sendiri misalnya, kita berada jauh dari mana-mana. Kita tidak bisa pergi ke pub, ya bisa saja ke pub, tapi akan banyak yang tidak seumuran," ujar Wright, belum lama ini.

"Makanya, saya memutuskan untuk memanfaatkan jejaring sosial, untuk mencari siapa juga yang sedang kesepian," kata Wright.

"Mereka yang tinggal di perkotaan, dimana banyak situs-situs kencan berada, tidak sama dengan apa yang kita lakukan di pelosok," tambahnya.

Menemukan pasangan lewat bersosialisasi tak mungkin dilakukan di desa-desa.

"Kita gemar menggelar acara bakar-bakar (BBQ), atau berburu, memancing, berkemah, main lumpur," ujarnya.

Wright juga mengaku kalau jarak bukan menjadi masalah, tetapi waktu untuk bersosialisasi.

Jam bekerja bukanlah jam 9 pagi hingga 5 sore seperti orang kota, bisa lebih pagi, dan bahkan tetap kerja di akhir pekan. Tapi tetap saja pertanyaannya bisakah mencari orang yang mau diajak serius? "Kalau profilnya tidak meyakinkan, saya akan tanya langsung apakah ini untuk mencari cinta atau main-main saja?" tegas Wright.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement