Senin 15 Sep 2014 14:45 WIB

Wow ..Turis Asing di Australia Belanjakan Rp 300 Triliun

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Selama setahun hingga akhir Juni 2014, jumlah turis asing ke Australia mencetak rekor hingga 6,1 juta orang. Angka ini naik 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Tak hanya itu, jumlah uang yang dibelanjakan turis mencapai 30 miliar dolar, atau Rp 300 triliun.

Dari hasil studi terbaru yang dilakukan oleh badan Tourism Research Australia, jumlah turis asing dan uang yang dibelanjakan mencetak rekor tertinggi.

Mengunjungi kerabat dan teman menjadi faktor penggerak semakin banyak turis yang datang ke Australia. Kunjungan mereka pun berkontribusi hampil setengahnya dari kenaikan pariwisata domestik.

Turis yang mengunjungi kerabat dan teman ini mencapai nilai lebih dari 28 juta dolar atau Rp 280 miliar, melebihi rekor sebelumnya di tahun 2004 yang hanya mencapai sekitar 27 juta dolar.

"Tetapi, tetap saja kita harus waspada, di saat sektor pariwisata dometsik menjadi industri unggulan di Australia, dengan berkontribusi tiga per empat dari pariwisata Australia, masih banyak warga Australia yang memilih berlibur ke luar negeri," ujar Tim Quinn dari Tourism Research Australia.

Di Australia, liburan domestik meningkat hingga dua persen, sementara liburan ke luar negeri naik 8 persen.

Keindahan kota Brisbane di Malam hari

Sementara itu, pada tahun 2014, delapan pasar terbesar untuk industri pariwisata Australia meliputi negara-negara Selandia Baru, Amerika Serikat, China, Singapura, Malaysia, Hong Kong, India, dan Jerman.

Para turis dari China masih menjadi yang terbanyak, bahkan jumlahnya naik hingga 11 persen menjadi 708 ribu orang. Kunjungan ini memberikan kontribusi sebanyak 5,3 miliar atau Rp 53 triliun.

Sementara peningkatan terbesar adalah turis asal Malaysia, yang naik 23 persen dibandingkan tahun lalu.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement