REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ratu Elizabeth II setelah lama diam akhirnya buka suara terkait voting kemerdekaan rakyat Skotlandia. Ia, Ahad kemarin meminta rakyat Skotlandia untuk berpikir dua kali terkait masa depan mereka.
Sang Ratu mengatakan itu ketika berada di gereja, daerah Crathie, Skotlandia. ''Saya berharap masyarakat berpikir hati-hati mengenai masa depan mereka,'' tutur dia dikutip dari The Times, Ahad (15/9).
Pemungutan suara yang akan digelar Kamis ini akan membelah Kerajaan. Meski Ratu Elizabeth II diyakini akan mendukung Inggris Raya namun ia sangat hati-hati berkomentar terkait hal itu.
Seorang sumber yang diwawancarai Reuters mengatakan Ratu secara konstitusional takkan memihak siapapun. Selain itu ia selalu mengatakan ini adalah masalah bagi rakyat Skotlandia.
Apapun hasil suara kamis pekan ini, Ratu Elizabeth II tetaplah pemimpin Skotlandia. Tentu saja karena sebagian besar rakyat Skotlandia masih memilih dia sebagai kepala negara meski ingin memisahkan diri dari Union.
Sebelumnya, ia secara resmi berkomentar Mei lalu terkait referendum. Ia hanya mengatakan sebagai tahun yang penting ia berharap segalanya berlangsung baik. Selain itu semuanya harus bekerjasama demi kepentingan Skotlandia.
Namun ia secara implisit tampak lebih mendukung utuhnya Kerajaan Inggris Raya, dari pada harus terpecah belah. ''Saya berasal dari Raja, Ratu Inggris dan Skotlandia, dan juga Pangeran Wales sehingga saya sangat paham aspirasi ini. Tapi saya tak lupa, bahwa saya adalah Ratu dari Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia Utara,'' ucap dia ketika merayakan 25 tahun masa kepemimpinannya di 1977.