REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Paus Fransiskus menikahkan beberapa pasangan kumpul kebo, yang salah satunya sudah memiliki anak, di Vatikan, (14/9). Terdapat 20 pasangan, dinikahkan pada hari itu.
Salah satu pasangan pengantin merupakan, pria yang tinggal dengan wanita beranak satu dari hubungan sebelumnya. Menurut gereja Katolik, pernikahan dilakukan sekali untuk selamanya, dan hubungan seks sebelum menikah sangat dilarang.
Paus Fransiskus diminta menikahkan 40 orang dari latar belakang sosial berbeda yang mewakili pasangan modern. Upacara pernikahan semacam ini, merupakan pertama kalinya dilakukan selama 14 tahun terakhir.
Pemuka agama di Vatikan ini, tampak menunjukkan toleransi lebih besar dibandingkan para pendahulunya dalam banyak hal, termasuk masalah nilai keluarga. Dalam ceramahnya, ia mengatakan, keluarga merupakan batu bata penyusun masyarakat.
Dilansir AFP, Senin, (15/9), dalam upacara berdurasi 2 jam itu, Paus juga mengatakan, pernikahan bukanlah jalan mudah, terkadang sulit, namun begitulah hidup. Ia menambahkan, gereja seharusnya memaafkan mereka yang melakukan hubungan seks di luar pernikahan, serta beberapa orang yang tak mematuhi ajaran gereja seperti tertulis dalam kitabnya.
Upacara pernikahan dilakukan di St Peter’s Basilica, Roma, sebagai simbol dan pusat kepemimpinan tertinggi Katolik sedunia. Pernikahan juga dilakukan tiga pekan menjelang pertemuan para uskup Katolik dari seluruh dunia, untuk mengkaji ajaran gereja tentang masalah keluarga, termasuk pernikahan, perceraian dan kontrasepsi.