REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Gempa bumi dan batu yang berjatuhan dari Gunung Mayon di Bicol, Filipina menimbulkan kekhawatiran serius, Senin (15/9). Sekitar 12 ribu warga di sekitar lokasi gunung telah dievakuasi.
"Kami meningkatkan status Gunung Berapi Mayon dari tingkat dua menjadi tiga," ujar kepala Philippine Institute of Volcanology and Seismology Renato Solidum, Selasa (16/9) dikutip dari Reuters.
Gubernur provinsi Albay Joey Salceda mengatakan para pengungsi akan ditempatkan di penampungan sementara hingga tiga bulan. Salceda mengatakan area enam hingga delapan kilometer di sekitar gunung ditetapkan sebagai zona berbahaya dan telah disterilkan.
Mayon telah meletus sebanyak hampir 50 kali selama 600 tahun terakhir. Letusan yang paling berbahaya terjadi pada 1841 yang menewaskan 1.200 orang.