Rabu 17 Sep 2014 12:40 WIB

Situs Online Petakan Tanaman Hampir Punah di Canberra

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sebuah kerja sama online baru antara warga yang cinta dengan alam dengan pakar tanaman lokal menghasilkan pembuatan peta berbagai spesies tanaman yang hampir punah di Ibu Kota Australia, Canberra.

Cara yang mereka lakukan adalah mengambil gambar tanaman. Peta Alam Canberra adalah ide yang dikembangkan oleh Aaron Clausen, dan memberikan para pecinta tanaman di kawasan tersebut melaporkan tumbuhan langka, dengan mengirim foto lewat internet.

Anggrek laba-laba yang ditemukan di sekitar Mt Manjura

Dengan mengirim foto ke CanberraNatureMap.org, warga biasa pencinta tumbuhan ini bisa melakukan kontak dengan para ilmuwan dan ahli tanaman lokal yang kemudian bisa membantu mengidentifikasi gambar tanaman yang mereka kirim.

Clausen, yang sehari-hari bekerja sebagai teknisi IT menciptakan situs ini tahun lalu setelah dia secara tidak sengaja menemukan beberapa anggrek hutan ketika dia naik sepeda di kawasan Mount Majura. "Saya tidak menduga sama sekali. Ketika itu saya sedang beristirahat, dan ketika melihat sekeliling, tiba-tiba ada tanaman anggrek kuning dengan beberapa tangkai warna ungu," kata Clausen kepada ABC, baru-baru ini.

"Setelah memperhatikan dengan seksama, saya melihat ini adalah anggrek laba-laba yang berbeda dengan apa yang pernah saya lihat sebelumnya. Saya sebenarnya hampir saja melindas bunga tersebut dengan sepeda saya," tambah Clausen.

Setelah melakukan pennyeldikan lebih lanjut, Clausen menemukan bahwa anggrek laba-laba ini sebenarnya merupakan tanaman yang paling kritis dari sisi hampir punah di negara bagian ACT.

"Dari situ, saya semakin tertarik dan kemudian berhubungan dengan beberapa ahli setempat, the Friends of Mt Majura, dan juga dengan Dr Michael Mulvaney dari pemerintah ACT," ujarnya.

"Sejak itu  saya mulai lebih banyak tahu dan kemudian mengambil lebih banyak lagi foto mengenai tanaman dan terus bertambah. Dari situlah Canberra Nature Map ini terjadi," katanya.

Situs ini dimulai bulan Desember tahun lalu, dan sekarang sudah memiiki 100 anggota, beberapa amatir, sebagian lagi ahli dan sudah memiliki 5 ribu gambar.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement