REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Majelis Umum PBB melakukan pertemuan hari ini di New York City, Amerika Serikat. Dimana hasil pertemuan tersebut menyebutkan ratusan ribu tanda tangan telah masuk ke Gedung Putih yang mendesak AS menghentikan pasokan senjata untuk Israel.
Amnesty Org.UK, Selasa (16/9) melaporkan, tanda tangan yang terkumpul mencapai 187.563. Tanda tangan tersebut merupakan panggilan global agar tidak kembali memicu pelanggaran di Israel maupun Palestina.
Ribuan warga AS dan 166 negara lainnya mendesak Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry untuk berhenti mempersenjatai Israel. Kemudian, PBB harus mengembargo persenjataan Israel, Hamas dan kelompok bersenjata Palestina lainnya.
Meskipun, saat ini gencatan senjata jangka panjang tengah berlangsung. Setelah 51 hari pertempuran berdarah berlangsung di Jalur Gaza. Tepatnya, pertempuran tersebut berhenti pada 26 Agustus lalu.
Setidaknya pertempuran antara pejuang Palestina dan Israel telah menewaskan 2100 lebih dan melukai 11 ribu warga Palestina, menghancurkan 18 ribu rumah serta sekitar 108 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Sedangkan disisi Israel, hanya menewaskan 70 warga Israel termasuk 63 tentara dan tujuh lainnya warga sipil.