REPUBLIKA.CO.ID,TEXAS—Referendum kemerdekaan Skotlandia dari Inggris Raya mendorong negara bagian Texas ikut keluar sebagai bagian dari Amerika Serikat.
"Jika Skotlandia dapat melakukannya, begitu juga Texas," kata Ketua Gerakan Nasionalis Texas Daniel Miller, Rabu (17/9).
Ia menginginkan badan legislatif negara bagian itu membahas masalah pemisahan lewat pemungutan suara. Referendum Skotlandia yang diselenggarakan pada 18 September besok merupakan isyarat baik bagi gerakannya.
Negara bagian penghasil minyak dan ternak itu akan menjadi kekuatan ekonomi ke-12 terbesar di dunia, lebih besar daripada Meksiko atau Spanyol. Organisasinya pun telah mengampanyekan pemisahan sejak akhir tahun 1990-an.
"Menang atau kalah, referendum Skotlandia merupakan sumber inspirasi dan informasi mengenai apa yang terjadi di Texas," kata Miller.
Berpenduduk 27 juta orang, sekitar 20 persen dari pemilik hak suara di Texas mengatakan, mereka akan mendukung pemisahan dikarenakan pemilihan kembali Presiden Barack Obama, dan 67 persen menentang, menurut survei Public Policy Polling Januari 2013.
Texas merupakan satu dari dua negara bagian di AS, yang lainnya Hawaii, yang pernah diakui secara internasional sebagai negara berdaulat, memiliki hubungan diplomatik dengan negara-negara lain.