Rabu 17 Sep 2014 16:28 WIB

Menteri Korsel Desak Korut Terima Tawaran Dialog

Bendera Korut/ilustrasi
Foto: mega-flags.com
Bendera Korut/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Tokoh penting Korea Selatan mengenai Korea Utara Rabu menyerukan untuk "berhati-hati dan bijaksana" mengenai keputusan Pyongyang atas penawaran pembicaraan tingkat tinggi Seoul.

Menteri Unifikasi Ryoo Kihl-jae mengatakan, pemerintahnya berharap kedua Korea akan satu ide untuk menyelesaikan masalah yang tertunda, mendorong untuk saling menguntungkan dan memulihkan homogenitas nasional.

Seoul telah mengusulkan dialog dengan Pyongyang untuk efek itu, katanya pada forum di sini mengenai reunifikasi, yang diselenggarakan oleh Institut Korea untuk Kebijakan Ekonomi Internasional (KIEP).

Korut menolak tawaran itu, mengambil masalah penyebaran selebaran lintas batas yang mencela rezim-nya.

Aktivis Korea Selatan sering menerbangkan balon membawa sejumlah besar selebaran di dekat perbatasan antar-Korea.

Menteri menekankan bahwa pemerintahan Park Geun-hye tidak tertarik dalam menyerap Korea Utara untuk Korea bersatu.

"Sikap dasar pemerintah kita di unifikasi adalah untuk mencapai secara bertahap, sambil mempertahankan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea," katanya.

Meskipun beberapa orang memiliki kecurigaan bahwa Selatan mencari reunifikasi berbasis penyerapan, tidak mau dengan cara seperti itu dan tidak mendorong untuk itu baik, kata Ryoo.

"Reunifikasi tanpa dukungan dan kerja sama masyarakat internasional adalah tidak mungkin dan tidak diinginkan", katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement