REPUBLIKA.CO.ID, RAMADI -- Satu serangan bom mobil bunuh diri menewaskan tujuh orang dan menghancurkan sebuah jembatan penting Rabu di Ramadi, ibu kota provinsi barat Anbar di mana pasukan pemerintah telah memerangi para pejuang garis keras.
Lima orang lainnya luka-luka dalam ledakan sore, kata Mahmud al-wazan, seorang kolonel di kepolisian, kepada AFP. Dia mengatakan para korban tampaknya warga sipil.
Dokter Ahmad al-Ani dari rumah sakit Ramadi mengkonfirmasi jumlah korban jiwa. (Baca: ISIS Disebut Radikalkan Orang Asing dengan Majalah)
Wazan mengatakan ledakan itu menghancurkan jembatan Albu Faraj di Efrat, di distrik utara Ramadi, yang terletak sekitar 100 kilometer (60 mil) sebelah barat Baghdad.
"Ini adalah jembatan Ramadi keempat yang diledakkan dan itu adalah yang terakhir warga sipil bisa menggunakan," katanya.
Dua jembatan yang tersisa sejauh ini telah digunakan oleh pasukan keamanan pemerintah dalam memerangi para pelaku jihad Negara Islam (IS/ISIS) yang menguasai beberapa distrik di ibu kota provinsi.
Provinsi Sunni Anbar adalah benteng bagi para pejuang IS yang melancarkan serangan besar di Irak utara dan barat tiga bulan lalu.