Kamis 18 Sep 2014 20:37 WIB

Mengubah Ban Bekas Menjadi Sumber Energi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebuah proyek di Australia Barat akan mengubah sampah industri dan rumah tangga, seperti ban bekas, menjadi sumber energi. Proyek ini sudah mendapat dukungan pemerintah setempat.

Salah satu yang akan menyediakan sampah untuk diubah menjadi energi adalah Kota Port Hedland, yang terletak sekitar 1.600 kilometer ke arah utara kota Perth. Diharapkan, fasilitas pengubah sampah menjadi energi ini akan bisa menyediakan energi untuk 21.000 rumah tangga di Port Hedland dan kota Karratha.

Jason Pugh adalah general manager New Energy, yang menangani proyek tersebut. "Proyek ini akan menggunakan sampah rumah tangga, sampah komersil dan sampah industri, dan juga sampah puing dari industri konstruksi," ucapnya, "Yang lebih penting, proyek ini juga bisa menggunakan ban-ban bekas, yang menimbulkan masalah di Pilbara."

Menurut Pugh, ada yang memperkirakan bahwa ada sekitar 360 ribu ban bekas yang masuk tempat pembuangan akhir di kawasan Pilbara tiap tahunnya.

Dalam proyek ini, perusahaannya akan memilah-milah sampah. Yang bisa didaur ulang akan dipisahkan, kemudian menjalani proses yang dinamakan 'low temperature gasification.' "Kami akan memasukkan [sampah itu] ke mesin-mesin gasifikasi kita. Akan kita proses selama 16 hingga 24 jam, dalam keadaan miskin oksigen," ucap Pugh, "Jadi kita mendapatkan tahap sebelum pembakaran seutuhnya, yaitu pada dasarnya karbon monoksida, metana dan hidro-karbon, dalam bentuk gas," paparnya belum lama ini.

"Gas itu naik di dalam ruang tempat pemrosesan. Kemudian kita nyalakan dengan pembakar gas sintetis, seperti halnya membakar gas alam, kemudian di masukkan ke siklus uap, dan menghasilkan listrik," tambahnya.

Pugh memperkirakan bahwa saat mencapai kapasitas sepenuhnya nanti, pembangkit tersebut akan memproses 130 ribu ton sampah tiap tahunnya. Jumlah tersebut sekitar satu per lima jumlah sampah tahunan kawasan itu.

"Ini adalah proyek pertama dengan skala sebesar ini dan jenis macam ini yang menerima persetujuan bidang lingkungan di Australia...Dalam hal skala proyek dan teknologi yang digunakan, ini akan menjadi yang pertama di Australia," kata Pugh.

Dalam sebuah pernyataan resmi, walikota Port Hedland, Kelly Howlett, menjelaskan bahwa pemerintah setempat mulai kesulitan menangani sampah. Maka, butuh teknik manajemen sampah alternatif.

Diperkirakan, pembangkit listrik ini akan mulai memproses sampah di tahun 2017.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement