Kamis 18 Sep 2014 16:05 WIB

Operasi Kontraterorisme, Australia Gerebek Rumah Warganya

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indah Wulandari
Terorisme (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SYDNEY--Kepolisian Australia menahan 15 orang dalam penggerebekan yang dilakukan di Sydney dan Brisbane. Penggerebekan ini dilakukan dalam operasi anti-teror terbesar di negara tersebut.

Dilaporkan, setidaknya 800 anggota militer bersenjata berat menggerebek dua lokasi di dua kota. Menurut kepolisian, operasi dilakukan untuk mengagalkan rencana kekerasan di Australia.

"Kami masih melanjutkan operasi menggunakan surat perintah penggeledahan. Jadi keselamatan petugas dan masyarakat sangat penting saat ini," kata Komisioner Kepolisian Federal Australia Andrew Colvin seperti dilansir dari BBC, Kamis (18/9).

Ancaman teror di negara itu telah diubah statusnya menjadi tinggi. Alasannya, Australia khawatir warganya yang kembali dari Timur Tengah dan bergabung dengan ISIS akan melakukan serangan di dalam negeri.

Kepolisian mengatakan penggerebekan dilakukan di bagian barat Sydney dan selatan Brisbane. mengatakan operasi tengah berjalan dan para petugas masih berada di lapangan.

"Meskipun 25 surat perintah telah dilaksanakan di Sydney, 15 orang telah ditahan saat ini dan satu orang didakwa dengan pelanggaran serius berkaitan dengan terorisme," tambahnya.

Menurut Colvin, pemerintah bertindak berdasarkan informasi intelijen yang menyebutkan sebuah serangan tengah direncanakan di Australia. Sementara itu, kepolisian belum memberikan tanggapannya apakah mereka yang ditahan berhubungan dengan ISIS.

Sebelumnya dilaporkan, setidaknya 60 warga Australia telah bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak. Sebanyak 15 warga Australia juga telah tewas dalam konflik ini, termasuk dua pelaku bunuh diri.

Sekitar 100 warga Australia pun diyakini aktif mendukung kelompok ini. Pekan lalu, kepolisian juga menyergap sebuah bangunan pusat Islam di Queensland dan menahan dua pria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement