REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Relawan kesehatan Inggris menjadi orang pertama yang mencoba vaksin untuk menyembuhkan virus ebola. Pemberian vaskin merupapkan upaya uji coba yang dilakukan Universitas Oxford.
Dilansir dari Aljazeera, uji coba dimulai pada Rabu (17/9) bersamaan dengan pernyataan Inggris untuk menambah jumlah bantuan ke Sierra Leone. Inggris berencana mengirimkan 700 kasur perawatan.
Relawan yang menjalani uji coba merupakan satu dari 60 orang yang menjalani pengobatan di Universitas Oxford. Setelah ini, vaksin juga akan diuji coba di Amerika Serikat sebelum diproduksi pada akhir tahun.
Peneliti berharap vaksin, yang berisi material genetik dari virus ebola, dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi lebih banyak antibodi. Ini dilakukan agar tubuh dapat memerangi virus.
Sejauh ini tingkat kematian korban yang terkena virus mencapai lebih dari lima puluh persen. Vaksin secara spesifik menargetkan ebola jenis Zaire yang selama ini telah membunuh 2.461 orang.
Data WHO menyatakan lebih dari dua ribu orang dari 4.98 pasien yang terjangkit ebola di Guinea, Liberia, Senegal, dan Sierra Leone, tewas.
"Kami dan semua partner di proyek ini optimis, vaksin dapat berguna melawan ebola," kata Profesor Adrian Hill, yang memimpin tim peneliti di Universitas Oxford.