REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kaum muda Inggris mengaku muak dengan propaganda kaum ekstrimis yang mengajak mereka mengikuti ISIS. Sehingga meluncurkan gerakan di media sosial bernama #notinourname.
Gerakan ini berasal dari Yayasan Active Change Foundation (ACF) dimana mendorong agar kaum muda mendukung Islam tetapi bukan ISIS. Pendiri ACF, Hanif Qadir mengatakan muslim Inggris lelah melihat propaganda penuh kebencian dari kelompok teroris di media sosial.
remaja Muslim Inggris juga marah dengan tindakan para kriminal mengajak kaum muda berjuang dengan menggunakan nama Islam. Sebelumnya, ada gerakan #notinmyname diluncurkan bagi kalangan muda untuk merebut kembali sosial media dari para teroris.
Ia pun berharap ke depan makin banyak kalangan muda yang bergabung dan berjuang melawan gerakan radikal di media sosial. ''Untuk mengirim pesan kepada ISIS, Jangan gunakan nama kami untuk membunuh, memperkosa, memperbudak dengan nama Islam,'' tutur dia dikutip dari laman heraldscotland.com, Kamis (18/9).
Lalu kenapa lembaga ini meluncurkan gerakan di media sosial? Alasannya, menurut dia, adalah karena dunia maya adalah ruang yang dimiliki kaum muda. Oleh karena itu sebagai umat Islam dan warga Inggris, maka sudah sepatutnya lembaga menolak ISIS. Khususnya gerakan untuk melawan mereka yang membuat nama Islam tercoreng.
Sebelumnya, seorang remaja Skotlandia, Aqsa Mahmood melakukan perjalanan dari Glasgow ke Suriah. Orangtuanya, Muzaffar dan Khalida yakin gadis berusia 20 tahun itu terpengaruh ISIS dari media sosial.