Ahad 21 Sep 2014 16:36 WIB

Pengendara Lansia di Victoria tak Perlu Ikut Tes Mengemudi

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID,MELBOURNE -- Kepolisian Victoria tak mewajibkan tes  bagi pengemudi yang berusia lanjut. Meski diakui mereka angka kecelakaan di jalan raya beberapa tahun terakhir menunjukan peningkatan.

Sepanjang tahun ini tercatat sudah 28 warga berusia diatas 75 tahun tewas di jalan raya di Victoria. Angka ini menunjukan peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan jumlah kasus serupa tahun lalu yang hanya mencapai 45 orang saja. Victoria merupakan satu-satunya yurisdiksi di Australia yang tidak memiliki bentuk penilaian terhadap pengemudi berusia lanjut.

Asisten Komisioner Kepolisian Victoria, Robert Hill mengatakan hasil evaluasi dari para pakar tidak mendukung perlunya lansia menjalani tes wajib bagi pengemudi. "Hasil riset jelas menunjukan prosedur itu tidak memberikan manfaat apapun bagi upaya kita meningkatkan keselamatan berkendara di jalan ," katanya, belum lama ini.

"Kami hanya bisa mengandalkan pada masukan para pakar mengenai organisasi dan kondisi jalan di Victoria," tegasnya.

"Kita akan terus berusaha mencari cara terbaik untuk memperbaiki pengaturan di jalan raya dan cara kita memberikan izin bagi pengguna jalan raya, dan proses itu akan terus dipandu oleh penjelasan yang didasarkan pada bukti-bukti yang ada," katanya.

Sementara itu terkait adanya peningkatan jumlah pengemudi lansia yang terlibat dalam kecelakaan di jalan raya, Asisten Komisaris Hill mengatakan kondisi itu terjadi karena meningkatnya populasi masyarakat yang berusia lanjut. Namun ia mendesak agar anggota keluarga bisa membujuk para lansia dikeluarganya untuk menyerahkan izin mengemudi mereka.

"Ada sejumlah pengemudi berusia lanjut yang perlu mempertimbangkan  kembali untuk mengemudikan kendaraan, lantaran kondisi mereka sangat rentan dan juga kesehatan mereka yang memburuk," katanya.

"Kami menganjurkan pengaturan-diri sendiri, cara itu efektif diberlakukan selama bertahun-tahun dan masih tetap efektif hingga sekarang."

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement