Jumat 19 Sep 2014 00:36 WIB

Sebut Langgar WTO, Putin tak Terima Sanksi Barat

Vladimir Putin
Foto: AP/Yuri Kochetkov
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis mengecam Uni Eropa dan Amerika Serikat karena melanggar prinsip dasar Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dalam langkahnya menghukum Rusia terkait kemelut Ukraina.

"Pembatasan terhadap Rusia tidak lain merupakan penolakan oleh beberapa rekan kami atas prinsip WTO," katanya dalam pertemuan pemerintah, yang disiarkan televisi.

"Itu semua dilakukan dalam cara yang dipolitisasi, tanpa ada observasi terhadap norma WTO," katanya.

"Prinsip kesetaraan akses bagi semua negara ke pasar barang dan jasa telah dilanggar. Rejim perlakuan 'negara paling disukai' dan prinsip persaingan bebas dan adil telah diabaikan," kata presiden Rusia.

"Pada intinya, sekelompok negara secara sepihak membiarkan diri mereka sendiri melanggar hal ini dan sejumlah prinsip dan aturan WTO terhadap Rusia, yang merupakan ekonomi terbesar keenam dunia," katanya.

Washington dan Brussel mengumumkan beberapa putaran sanksi terhadap Rusia, atas sikap Moskow di Ukraina yang tidak bisa diterima.

Kremlin membalas sanksi tersebut dengan memerintahkan embargo terhadap pasok pangan dari Barat pada Agustus dan mengancam akan melarang impor mobil dan produk-produk konsumtif seperti baju.

"Kami paham ada hal-hal yang jelas-jelas lebih penting bagi partner kami daripada kondisi normal ekonomi dunia," kata Putin.

"Biarkan Tuhan menjadi hakim, itu keputusan mereka," katanya merujuk pada sanksi Barat itu.

UE pada Agustus mengatakan akan mengajukan banding ke WTO atas pelarangan produk pangan dan pertanian mereka yang dilakukan Moskow.

Rusia bergabung dengan badan perdagangan dunia itu pada 2012 setelah pembicaraan selama 16 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement