REPUBLIKA.CO.ID, YEREVAN -- Tentara Azerbaijan membunuh prajurit etnis Armenia dalam bentrokan terbaru Kamis dengan para pejuang dari wilayah yang memisahkan diri Nagorno Karabakh, kata kementerian pertahanan pemberontak.
"Prajurit Mger Akopian, 24, terluka parah pada 18 September saat bertugas" di garis depan wilayah bergolak yang memisahkan pasukan Azerbaijan dan Karabakh," kata kementerian pertahanan separatis dalam satu pernyataan.
Bulan lalu ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia atas Nagorny Karabakh mendidih, menewaskan lebih dari 20 tentara - bentrokan sengit sejak gencatan senjata disepakati pada tahun 1994.
Pertempuran-pertempuran kecil Agustus memicu kekhawatiran bahwa salah satu perang paling berdarah pasca-Soviet bisa menyala kembali, meskipun kekerasan sudah mereda.
Pasukan Azerbaijan dan pemberontak secara teratur saling bertukar tembakan di wilayah titik-panas di perbatasan dan kedua pihak berulang kali saling menuduh dan saling balas serangan.
Para separatis dukungan Armenia merebut Nagorny Karabakh dari Azerbaijan dalam perang tahun 1990-an yang menewaskan 30.000 orang.
Meskipun perundingan gencatan senjata sejak tahun 1994, kedua pihak belum menandatangani perjanjian perdamaian.
Azerbaijan telah mengancam untuk mengambil kembali wilayah yang disengketakan dengan paksa jika perundingan tidak membuahkan hasil, sementara Armenia telah bersumpah untuk membalas terhadap aksi-aksi militer apapun.