Jumat 19 Sep 2014 02:14 WIB

Dukungan untuk ISIS Bertambah sejak AS Lancarkan Serangan Udara

Rep: C91/ Red: Julkifli Marbun
Jurnalis James Foley yang akan dieksekusi militan ISIS dalam video.
Foto: www.mirror.co.uk
Jurnalis James Foley yang akan dieksekusi militan ISIS dalam video.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejak Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Irak, dukungan untuk kelompok militan itu justru semakin bertambah. Para pejabat keamanan Amerika mengatakan, banyak yang mendukung ISIS untuk mendirikan negara Islam.

Pimpinan FBI, James Comey menjelaskan, penggunaan media sosial serta dukungan online untuk ISIS semakin nyata sejak serangan udara AS ke Irak. Pimpinan National Counterterrorism Center, Matthew Olsen, menambahkan, jumlah anggota ISIS di Suriah dan Irak kini mencapai 31.000.

Menurut Olsen, ISIS memiliki propaganda sangat canggih, melebihi kelompok lainnya. (Baca: Kampanye Anti-ISIS Australia, Pemerintah Tahan 15 Warganya)

Setelah pemenggalan kepala dua tawanan asal Amerika Serikat (AS) dan seorang pria Inggris, Comey mengatakan, kelompok ISIS dan organisasi teroris asing lainnya kemungkinan akan terus menangkap orang Amerika.

Comey yakin, mereka akan berusaha memaksa pemerintah AS dan rakyatnya membuat konsesi yang memperkuat ISIS, dan operasi terorisnya lebih jauh. Hanya saja, beberapa dinas intelijen tak mempunyai informasi, apakah ISIS berencana menyerang AS atau tidak.

Dikutip AFP, Jumat, (19/9), sejak 8 Agustus pasukan AS melancarkan 167 serangan dengan target kelompok ISIS di Irak. AS berencana melawan ISIS dan kelompok jihadis lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement