REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Skotlandia telah memutuskan untuk tinggal di Inggris, setelah pemilih menolak kemerdekaan.
Seperti dilansir dari BBC, Kamis (19/9), dengan 31 dari 32 dewan negara daerah yang telah dinyatakan setelah pemungutan suara pada Kamis (18/9). Angka memilih 'Tidak' memiliki 55% suara, sementara opsi kampanye 'Ya' sebesar 45%.
Pada pukul 07.00 waktu setempat, kampanye 'Tidak' memiliki lebih dari 1.737.000 pemilih, sedangkan opsi 'Ya' hanya lebih dari 1.398.000 pemilih.
Sebanyak 1.852.828 orang dibutuhkan untuk kemenangan. Pemungutan suara adalah puncak dari kampanye selama dua tahun.
Daerah dewan terbesar Skotlandia dan kota terbesar ketiga di Inggris, Glasgow, memilih mendukung kemerdekaan dengan suara 194.779 terhadap 169.347 suara. Dengan Dundee, West Dunbartonshire dan North lanarkshire juga memilih 'Ya'.
Tetapi Edinburgh, ibukota Skotlandia, menolak kemerdekaan dengan 194.683 suara terhadap 123.927 suara. Sementara kota Aberdeen memilih 'Tidak' dengan selisih lebih dari 20.000 orang. Kemenangan besar untuk kampanye pro-Inggris juga banyak terdapat di daerah lain.