Sabtu 20 Sep 2014 19:19 WIB

Angklung Sangat Diminati di Cina

Pemain angklung mengiringi musik saat membuka
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Pemain angklung mengiringi musik saat membuka "World Interfaith Harmony Week 2014" Jakarta, Jumat (7/2)

REPUBLIKA.CO.ID, XIAN, TIONGKOK -- Alat musik tradisional Indonesia, angklung "laris manis" di ajang pameran pariwisata "China Xi'an Silk Road International Tourism Expo 2014" di Xi'an, Provinsi Shanxi, Tiongkok, 19-21 September 2014.

"Bagaimana memainkan alat ini," kata Yang Gui Xia, yang kemudian dipandu wakil KBRI Beijing Adidin untuk memainkan angklung bersama disaksikan pengunjung lainnya di "booth" Indonesia, Sabtu (20/9).

Usai memainkan angklung tersebut, wanita berusia 50-an itu bermaksud membeli alat musik tradisional asal Jawa Barat itu. Begitu pun dengan pengunjung lainnya, yang tertarik dengan alunan musik yang dihasilkan alat musik itu saat dimainkan bersama-sama, hingga menjadi sebuah lagu.

Dalam ajang itu, Indonesia diwakili Badan Promosi Pariwisata Bandung, yang juga menampilkan potensi daerah tujuan wisata lainnya seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Bali.

Indonesia tampil atraktif dengan menampilkan alat musik tradisional angklung, wayang golek yang menampilkan Pandawa lima, serta kudapan ringan seperti selai pisang, dodol, kripik tempe dan keripik kentang.

Berbagai item yang ditampilkan tersebut menarik perhatian sebagian besar pengunjung pameran pariwisata yang baru kali pertama digelar tersebut. Sebagian besar pengunjung pameran tertarik untuk memainkan angklung bahkan membelinya.

Gu Kueli yang datang ke "booth" Indonesia, juga memaksa angklung dapat dibelinya untuk dihadiahkan kepada cucunya. "Berapa harganya, saya sangat ingin membelinya, untuk cucu saya," katanya.

Seluruh item tradisional seperti angklung, wayang golek dan kudapan ringan tersebut memang tidak dijual, hanya dipamerkan untuk diperkenalkan sebagai bagian tak terpisahkan budaya Indonesia yang kaya dan beragam.

"Maaf ini tidak kami jual. Jika dijual, bagaimana kami bisa memperkenalkannya kepada yang lain?," kata Adidin.

Namun, antusiasme masyarakat setempat untuk memiliki angklung tidak dapat ditolak, hingga ada satu angklung yang diketahui telah hilang. Karena itu, menjelang penutupan pameran hari kedua tersebut pihak Indonesia memutuskan untuk membagi-bagikan alat musik angklung itu kepada pengunjung, salah satunya Gu Kueli.

"Terima kasih banyak, sangat terima kasih," katanya senang, sambil merapatkan kedua telapak tangannya, sambil sedikit membungkuk, kepada Adidin.

Pameran pariwisata "China Xi'an Silk Road International Tourism Expo 2014" diikuti 20 negara, termasuk Malaysia, Thailand, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Iran, dan Finlandia, lengkap bersama agen perjalanan serta pelaku pariwisata lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement