Ahad 21 Sep 2014 01:16 WIB

Korut Ancam Serang Korsel

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Pemimpin Korea Utara, Kim Young Il.
Foto: Reuters.
Pemimpin Korea Utara, Kim Young Il.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara tampaknya tak pernah lelah mengancam untuk menyerang tetangganya, Korea Selatan.  Korut kembali mengancam menyerang Korsel. Alasannya karena aktivis Korsel berencana menyebarkan brosur anti-Pyongyang di seluruh perbatasan.

Sekelompok aktivis Korsel berencana akan menyebarkan 200 ribu brosur ke Korut menggunakan balon. Brosur ini akan disebarkan dari sebuah tempat di dekat perbatasan pada Minggu.

"Kami tidak akan tinggal diam atas tindakan provokatif ini yang secara terbuka didukung oleh pemerintah Korsel dan dilakukan untuk melawan kami saat atlit kami juga ikut dalam pertandingan Asian Games," tulis situs internet resmi Korut Uriminzokkiri, dikutip dari Channel News Asia, Ahad (21/9)

Lanjutnya, militer Korut disebut telah mengancam menyerang para provokator dan pendukung mereka jika mereka tetap melakukan penyebaran brosur. Website itu memperingatkan ancamannya bukanlah omong kosong.

"Jika para pejabat menghasut mereka melakukan penyebaran brosur, maka akan ada konsekuensinya," tambahnya. Meskipun begitu, aktivis Korsel mengaku tak gentar atas ancaman itu.

"Biarkan Korut marah dan berteriak. Kami tetap akan melakukan sesuai rencana," kata Park Sang-Hak yang memimpin kelompok aktivis tersebut. Peringatan ini disampaikan beberapa hari setelah Korut mengirimkan pesan yang sangat langka kepada presiden Korsel. Mereka menuntut menghentikan brosur anti-Pyongyang.

Kelompok sipil di Korsel sering kali menyebarkan brosur di perbatasan. Brosur tersebut berisi kritikan terhadap dinasti Kim dan mendesak warga Korut untuk bergerak melawan penindasan.

Sementara itu, dalam pertandingan Asian Games, Korut mengirimkan 150 atletnya yang dijaga oleh ratusan pasukan keamanan Korsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement