REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Taj Hargey membuat kontroversi dengan mendirikan Masjid Terbuka khusus gay di Cape Town, Afrika Selatan. Peresmian masjid itu ditandai dengan shalat Jumat pertama pada Jumat (20/9).
Akademisi Universitas Oxford itu mengatakan, Akademisi Oxford University tersebut mengatakan, ide bahwa masjid terbuka untuk semua golongan itu belum tentu benar di mata orang. Pasalnya, perempuan bisa menjadi imam dan golongan non-Muslim juga bisa menunaikan ibadat di situ.
Menurut dia, gagasan masjid yang didirikannya itu sudah sesuai konsep modernisasi. "Kami ingin masjid yang mencerminkan abad ke-21 di Afrika Selatan, bukan utopia abad ketujuh yang pernah ada," ujarnya, dikutip Ewn.co.za.
Dia yakin, keputusannya itu dapat dipertanggungjawabkan. Pasalnya, ia mendasari hal itu sesuai dengan tujuan untuk kedamaian dan atas dasar perintah Sang Pencipta.
"Kami melakukan hal-hal menurut Alquran, tidak sesuai dengan syariah. Syariah bukan hukum Allah, itu adalah ramuan interpretasi abad pertengahan dan memproyeksikan bahwa berubah adalah omong kosong."