REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Wakil Menteri Luar Negeri Iran Urusan Arab-Afrika Hossein Amir-Abdollahian Sabtu mengatakan di Teheran bahwa Republik Islam Iran menyambut baik rekonsiliasi politik di Yaman.
Berbicara dengan IRNA, Amir-Abdollahian menekankan bahwa rakyat dan negara Yaman tidak akan membiarkan teroris Takfiri untuk memimpin tuntutan publik dan rekonsiliasi politik di negeri itu untuk ekstremisme dan kekerasan.
Teheran sepenuhnya mendukung Yaman yang merdeka, bersatu, stabil dan aman di mana semua pihak berkomitmen untuk rekonsiliasi politik, katanya.
Yaman telah dalam kekacauan sejak protes pro-demokrasi sehingga memaksa presiden otokratis Ali Abdullah Saleh untuk mundur pada tahun 2012 setelah 33 tahun berkuasa.
Tentara dan pasukan keamanan Yaman telah beberapa kali menggunakan kekerasan terhadap aksi-aksi protes. Tetapi tindakan keras sejauh ini gagal untuk menghentikan protes.
Gerakan Houthi yang memainkan peran penting dalam pemberontakan rakyat yang memaksa mantan diktator Ali Abdullah Saleh untuk mundur pada tahun 2012 sekarang menjadi bagian dari protes komprehensif populer.