Ahad 21 Sep 2014 18:20 WIB

Selebaran Lawan Korea Utara Disebarkan

Pembawa bendera Korea Utara Sok Yongbom memimpin tim ke Upacara Pembukaan Asian Games ke-17 di Incheon, Jumat (19/9). (Reuters/ Issei Kato)
Foto: Reuters/Issei Kato
Pembawa bendera Korea Utara Sok Yongbom memimpin tim ke Upacara Pembukaan Asian Games ke-17 di Incheon, Jumat (19/9). (Reuters/ Issei Kato)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Sekelompok pegiat Korea Selatan pada Ahad melepaskan puluhan ribu selebaran melintasi perbatasan dengan pesan mengkritisi dinasti penguasa Korea Utara, dan mengabaikan ancaman dari Pyongyang untuk menyerang mereka.

Sekitar 10 anggota Pejuang untuk Pembebasan Korea Utara (FFNK), kelompok pembangkang yang berbasis di Seoul, melepaskan 10 balon gas raksasa yang membawa sekitar 200 ribu selebaran melintasi perbatasan Korut yang dijaga ketat.

Selebaran tersebut berisi kritik terhadap dinasti Kim termasuk pemimpin saat ini Kim Jong-Un dan menuding mereka bertanggung jawab atas semakin lebarnya jurang antara Korut yang miskin dan terisolasi dengan Korsel yang lebih maju secara ekonomi.

Pelepasan selebaran itu dilakukan sehari setelah Korut mengeluarkan peringatan dengan nada marah, bahwa mereka akan "menyerang sumber provokasi".

Laman resmi Pyongyang memperingatkan bahwa Seoul akan menghadapi "konsekuensi tak terduga" jika mengizinkan para pembangkang melanjutkan rencana pelepasan selebaran itu.

Korut yang menghambat akses informasi dari luar, termasuk internet, bagi warganya, selalu bereaksi marah terhadap aksi pelepasan selebaran seperti itu.

Pekan lalu, Korut membuat langkah tak biasa dengan mengirim pesan langka kepada kantor presiden Korsel, dan meminta agar pelepasan selebaran anti-Pyongyang itu dihentikan.

"Terlepas dari semua ancaman dan pemerasan itu, kami akan terus mengirimkan selebaran kebenaran itu sampai rakyat Korut mendapatkan kemerdekaan," kata pemimpin FFNK Park Sang-Hak setelah melepaskan balon-balon itu pada Minggu dari kota perbatasan Paju.

Seoul tidak menghentikan aksi pelepasan itu, tidak seperti biasanya, dimana mereka sering menghentikan aksi-aksi serupa jika aksi itu sudah memantik peringatan keras dari Pyongyang.

Namun sekelompok pegiat sayap kiri menggelar aksi protes terpisah di dekat lokasi pelepasan, mendesak mereka untuk menghentikan aksi tersebut dan menduduh mereka meningkatkan ketegangan di semenanjung itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement