Senin 22 Sep 2014 02:22 WIB

Bom Meledak di Kairo, Dua Polisi Tewas

Polisi dan petugas forensik melakukan investigasi usai ledakan bom di luar Kemenlu di Kairo, Ahad (21/9).
Foto: Reuters
Polisi dan petugas forensik melakukan investigasi usai ledakan bom di luar Kemenlu di Kairo, Ahad (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Setidaknya dua polisi tewas ketika sebuah bom meledak di dekat satu pos pemeriksaan di luar kantor pusat kementerian luar negeri di Kairo, Ahad (21/9).

Ledakan itu meruntuhkan pohon ke mobil, beberapa meter dari genangan darah membeku di mana salah satu korban telah jatuh, kata seorang koresponden AFP. Peristiwa tersebut terjadi beberapa jam setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, mantan panglima militer yang telah memerangi gerilyawan garis keras sejak ia menggulingkan kubu Islamis yang berkuasa tahun lalu, berangkat ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB.

Di New York, Presiden Mesir diperkirakan akan membahas militansi di wilayah tersebut.

Dua kolonel letnan tewas dan enam orang terluka oleh bom rakitan, kata kementerian dalam negeri dan kesehatan Mesir. Polisi mengepung tempat kejadian, di distrik ramai di pusat kota Kairo dan Sungai Nil, serta melacak dengan anjing pelacak bom-bom lainnya.

Salah satu petugas, Mohamed Mahmud Abu Sarie, bersaksi di pengadilan kasus mengenai pembobolan penjara yang melibatkan presiden terguling Mohamed Moursi pada 2011, ketika ia menjadi pemimpin oposisi yang dipenjarakan oleh mantan orang kuat Hosni Mubarak, kata seorang pejabat keamanan.

Tidak jelas apakah Abu Sarie ditargetkan untuk perannya dalam persidangan itu.

Kelompok militan telah membunuh puluhan polisi sejak militer Mesir menggulingkan Moursi pada Juli 2013. Di masa lalu, mereka meledakkan beberapa bom berturut-turut untuk menargetkan pertama responden setelah serangan.

Dua ahli penjinak bom polisi tewas berusaha meredam bom di luar istana presiden pada Juni, serangan besar terakhir di ibu kota sebelum ledakan Ahad.

Serangan itu terjadi beberapa hari setelah Menteri Dalam Negeri Mohamed Ibrahim mengadakan konferensi pers untuk mengumumkan pembunuhan dan penangkapan beberapa tokoh gerilyawan Islam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement