Senin 22 Sep 2014 14:42 WIB

Astagfirullah, Senator Australia ini Sebut Hukum Syariah Pasti Terkait Terorisme

Red:
abc news
abc news

REPUBLLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Senator Australia dari dapil Tasmania Jaqcui Lambie semakin memicu kontroversi dengan pernyataannya yang menyebut "Hukum syariah, bagi saya, pasti melibatkan terorisme".

Dalam wawancara dengan Program Insiders ABC, Ahad (21/9) pagi, Senator Lambie tampak kesulitan untuk menjelaskan apa itu hukum syariah ketika ditanya oleh presenter Barrie Cassidy.

Ia muncul dalam wawancara ini setelah pekan lalu menyerukan pelarangan burka di seluruh Australia. Dia mendukung pernyataan senator Australia lainnya Cory Bernardi yang menyerukan hal serupa.

Dalam lama Fecebooknya, Senator Lambie bahkan menampilkan foto perempuan mengenakan burka yang sedang menembak. Ia membubuhi keterangan pada foto itu mengenai perlunya pelarangan burka.

Ternyata foto tersebut merupakan foto seorang polisi perempuan di Afghanistan, karya fotografer Lana Slezic. Menurut Slezic, sebagi fotografer ia merasa tersinggung karena fotonya disalahgunakan oleh sang senator.

Dalam wawancara dengan ABC, Senator Lambie ditanya apa yang ia ketahui tentang hukum syariah. "Mengenai hukum syariah, bagi saya, hal itu pasti melibatkan terorisme," jawabnya.

"Pasti melibatkan kekuasaan yang tidak sehat," tambah Lambie. Ia juga menegaskan kembali penentangannya atas hukum syariah.

Dalam komentarnya yang berpotensi memanas-manasi ketegangan di kalangan masyarakat Muslim di Australia, Senator Lambie bahkan menyerukan kalangan Muslim moderat untuk melepaskan diri dari keyakinannya karena hukum syariah tersebut.

Ketua Partai Palmer United Party (PUP) Clive Palmer sementara itu mencoba mengambil jarak dengan senator asal partainya tersebut.

Komentar Lambie mengenai hukum syariah ini langsung memicu kontroversi. Sebagian menyebutnya sama dengan Pauline Hanson, mantan pemimpin Partai One Nation, yang dulu juga pernah kesulitan menjawab ketika ditanya apa yang ia pahami sebagai xenophobic.

Menurut Clive Palmer, Australia perlu bersatu, karena negara ini kaya dan beragam. "Kita memiliki banyak kesamaan, mencintai keluarga kita, kebebasan, dan usaha untuk saling tolong menolong," katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement