REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kali ini, Turki mengahadapi arus pengungsi terbesar dari negara tetangganya Suriah. Mengingat masih terjadinya perang saudara yang telah belangsung selama tiga tahun lamanya di Suriah.
"Setidaknya sekitar 70 ribu orang dipastikan telah menyebrang ke Turki dalam kurun waktu kurang dari dua hari," ujar Carol batchelor, perwakilan dari utusan PBB dalam bidang pengungsian (UNHCR) di Turki.
Ia berkata, besar kemungkinan angka yang sebenarnya mungkin lebih dari 100 ribu warga Suriah yang melarikan diri ke Turki, seperti yang dilansir //World Bulletin//, Ahad (21/9).
Saat ini, sekitar 1,3 juta pengungsi Suriah telah menetap di Turki dan para pejabat memperkirakan upaya bantuan untuk mereka telah lebih dari tiga miliar dolar AS.
Batchelor menyampaikan terima kasih kepada Turki dan memperingatkan bahwa pergerakan pertempuran sangat cepat dan kini berada di dekat Kobani. Mengingat Kobani merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Turki, sehingga sangat mustahil untuk melakukan upaya bantuan listas batas.
"Sehingga, tidak ada pilihan lainnya selain membuka perbatasan Turki untuk menyelamtkan ribuan warga Suriah yang terancam." tegasnya.