REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menyatakan siap bekerja dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk menghentikan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Imbalannya Iran meminta negara Barat lebih fleksibel menghadapi program pengayaan uraniumnya.
Iran mengirimkan sinyal tentang kesediaannya untuk bekerja sama mengalahkan ISIS. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan, baru-baru ini menawarkan AS kerja sama untuk mengalahkan ISIS. Namun AS mengatakan, tawaran tersebut tidak ada.
Sebelumnya di hadapan umum, baik AS maupun Iran mengesampingkan kerja sama militer dalam menanggulangi ISIS. Tapi secara pribadi para pejabat Iran telah menyuarakan keinganan untuk bekerja sama dengan AS, terkait ISIS.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pada Jumat (19/9), Iran memiliki peran besar dalam mengalahkan ISIS. Ini juga menunjukkan perubahan sikap AS.
"Iran adalah negara yang sangat berpengaruh di wilayah tersebut dan dapat membantu dalam perang melawan teroris ISIS. Tapi ini merupakan timbal balik. Anda memberi sesuatu, Anda juga harus mendapat sesuatu," ujar salah seorang pejabat senior Iran pada Reuters.
Ia menambahkan, ISIS merupakan ancaman bagi keamanan dunia. Menurutnya berbeda dengan program nuklir Iran yang merupakan program damai.
Teheran selama ini menolak tuduhan Barat, bahwa Iran memproduksi senjata atom di bawah kedok program energi nuklir. Pejabat Iran lain mengatakan, mereka ingin AS dan sekutu Baratnya bisa menunjukkan fleksibilitas terkait program nuklir Teheran.