REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Perilaku Islamofobia terus mengalami peningkatan di beberapa negara eropa. Hal tersebut tak lain dikarenakan aksi kekejaman yang dilakukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Di Inggris, reaksi Islamofobia dilakukan dengan berbagai macam cara.
Salah satunya yaitu, menempelkan stiker di rumah-rumah warga muslim di Inggris. Stiker biasanya berisikan kecaman terhadap keberadaan mereka. Bukan hanya itu saja, bentuk Islamofobia lainnya yaitu pengrusakan masjid dan kekerasan terhadap perempuan muslim inggris.
Salah seorang perempuan muslim Inggris mengaku sempat memeperoleh perlakukan yang tidak menyenangkan dari warga Inggris yang anti muslim. Ia pernah diludahi, dilempari botol dan diancam oleh beberapa orang sambil berkata agar ia mempertimbangkan kembali keyakinan yang ia anut.
Bukan hanya itu saja, pasangan suami istri muslim pun juga sempat mengalami aksi tidak menyenagkan ini.. Saat mereka sedang menunggu kereta di sebuah stasiun di London, mereka diteriaki teroris. Bukan hanya itu saja mereka juga dipaksa untuk kembali ke negara asal.
Sebuah organisasi di Inggris, yang menerima pengaduan terkait serangan muslim (Tell Mama) mengatakan Pada bulan Juni ia menerima pemberitahuan 56 kasus prasangka anti-Muslim, baik online maupun offline. Sejak didirkan pada tahun 2012, Tell Mama telah menerima pengaduan tentang kebencian agama sebanyak 2014 laporan.
"Peingkatan kasus ini terjadi setelah ISIS merilis Video pemenggalan warga Inggris, David Haines, dalam satu hari ada 39 laporan, " ujar perwakilan Tell Mama seperti dilansir Guardian (20/9). c83. marniati