REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus mematikan epidemi Ebola Afrika Barat sejauh ini telah menewaskan lebih dari 2.800 orang .
Menurut badan kesehatan PBB tersebut, lebih dari 5.700 orang telah terinfeksi virus mematikan di Guinea, Liberia, Sierra Leone, Nigeria dan Republik Demokratik Kongo. Tercatat, 2811 orang telah meninggal akibat penyakit tersebut. WHO juga mengatakan wabah Ebola telah terdapat di Senegal dan Nigeria.
Untuk mengendalikan virus tersebut, setidaknya memerlukan waktu selama enam bulan.
"Puluhan mayat dan sekitar 150 kasus baru infeksi Ebola ditemukan setelah penutupan (shutdown) tiga hari di Sierra Leone," ujar perwakilan WHO seperti dilansir Press Tv (23/9).
Hal ini muncul setelah negara Afrika Barat meminta warganya selama 72 Malam untuk membendung wabah mematikan ini. Layanan darurat mengatakan tiga hari shutdown nasional di Sierra Leone untuk mencegah penyebaran virus Ebola telah berakhir.
Ebola adalah bentuk demam berdarah yang gejalanya berupa diare, muntah dan perdarahan. Virus menyebar melalui kontak langsung dengan darah yang terinfeksi, kotoran atau keringat. Hal ini dapat juga menyebar melalui kontak seksual atau penanganan yang tidak dilindungi.