REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang warga Prancis telah diculik di Aljazair di tengah ancaman Negara Islam (IS) untuk membalas terhadap Prancis selama serangan udara di Irak, kata Sky News melaporkan Senin, mengutip laporan resmi.
Mengacu pada Kementerian Luar Negeri Prancis, Sky News menyatakan, bahwa orang tersebut diculik di Tizi Ouzu, Aljazair timur.Daerah ini dilaporkan menjadi tempat persembunyian cabang Alqaidah Afrika Utara.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut, yang muncul di tengah janji militan IS, yang sebelumnya disebut Negara Islam Irak dan Suriah Raya (ISIS) dan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL), untuk menyerang warga Amerika Serikat, Prancis dan negara-negara lain yang akan bergabung dengan koalisi serangan udara pimpinan AS terhadap kelompok jihad itu.
Prancis meluncurkan serangan udara pertama terhadap Negara Islam Sabtu, sehingga bergabung dengan Amerika Serikat dalam mengalahkan kelompok garis keras itu.
Serangan udara terhadap Negara Islam pertama kali diluncurkan oleh Amerika Serikat pada 15 September.
IS, sebelumnya dikenal sebagai ISIS dan ISIL telah memerangi pemerintah Suriah sejak 2012. Pada Juni 2014, IS melancarkan serangan di Irak dan merampas wilayah luas di kedua negara itu, serta menyatakan kekhalifahan Islam di wilayah yang telah dikuasainya.