REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Jumlah korban tewas akibat runtuhnya wisma tamu di satu gereja di Lagos telah meningkat menjadi 115, kata Menteri Afrika Selatan, Jeff Radebe, pada Senin, mendesak kecaman-berat pemerintah Nigeria untuk menyelidiki "tragedi" itu.
Menteri di Kepresidenan Radebe mengatakan, 84 warga Afrika Selatan yang sebagian pengunjung kelompok gereja itu meninggal pada insiden 12 September itu.
Ia berbicara di satu pangkalan angkatan udara di utara Johannesburg, di mana 25 warga Afrika Selatan yang terluka kembali untuk mendapatkan pengobatan.
Layanan darurat Nigeria mengatakan, total korban tewas 86.
Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma sebelumnya mengatakan bahwa 67 warga Afrika Selatan tewas dalam runtuhnya sayap dari gereja Pantekosta populer di Lagos.
Bangunan di kompleks milik Sinagog Church of All Nations, yang dipimpin oleh "Nabi" T.B. Yosua, runtuh pada Jumat ketika menambah tiga tingkat lagi, yang awalnya dua di lingkungan Lagos Ikotun.
Wisma tamu itu sedang dibangun di Lagos, salah satu wisma pendeta Kristen evangelis yang paling terkenal di Nigeria, kata pejabat penyelamatan, Sabtu.
Lebih dari 100 orang terluka ketika bangunan runtuh Jumat di kompleks di lingkungan Ikotun milik Gereja Synagogue All Nations.
Dia sebelumnya mengatakan lantai bawah bangunan yang terletak di komplek gereja sudah beroperasi sebagai wisma tamu.
"Mereka mencoba untuk menambahkan tiga lantai lagi," katanya, ketika bangunan runtuh.