REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin membahas potensi kerja sama dengan negara lainnya untuk melawan kelompok radikal ISIS di Dewan Keamanan PBB, kemarin (22/9), seperti yang dilansir Reuters, Senin (22/9).
"Anggota tetap Dewan Keamanan PBB bertukar pendapat tentang kemungkinan adanya kerjasama dengan mitra lain, terkait rencana melawan ISIS dalam rangka menegakkan hukum international," ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti yang dikutip Interfax.
Rusia yang hubungannya dengan AS berada di titik terendah pasca Perang Dingin ini, belum menanggapi seruang AS untuk membentuk koalisi Internasiioanl.
Koalisis ini berperan untuk bertujuan bersama-sama menghancurkan ISIS yang telah menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah. Kemudian terkait dengan mitra lainnya itu, Dimitry Peskov tidak menyebutkan siapa yang dimaksud.
Kelompok ISIS berpotensi untuk mengancam moskow karena beberapa pejuangnya adalah sejumlah Muslim dari wilayah Kaukasus, Rusia Utara.
Mengingat, mereka telah melancarkan perlawanan di wilayah pegunungan menyusul terjadinya dua perang antara Moskow dan pejuang di Chechnya pada masa 1994-1996 dan 1999-2000.